Oh, mari sarapan.

Dubai International Airport | Photo: perempuancahaya
Aku tiba di Dubai pukul 5.30 pagi waktu setempat.

Bandara Dubai, Dubai International Airport, menangani 47.2 juta penumpang pada 2010, menjadikannya terdaftar sebagai 13 besar bandara tersibuk di dunia berdasarkan jumlah penumpang, sekaligus sebagai 4 besar bandara tersibuk berdasarkan jumlah penumpang internasional.

Desain bandara dirancang futuristik dan penuh detil di bagian langit-langitnya. Dipenuhi bukaan-bukaan kaca seperti bandara modern Asia lainnya, Changi dan KL International Airport. Sinar matahari dimudahkan mencapai seluruh ruangan di dalam bandara. Penghematan listrik tentunya.

Red Carpet Cafe, Dubai Int'l Airport | Photo: perempuancahaya

Aku menemukan tempat untuk sarapan pagi, Red Carpet Cafe. Yang pasti kafe itu kuanggap tempat yang menyediakan makanan dengan harga masuk akal, untuk ukuran kantongku. 14 dolar untuk triple cheese sandwich, cafe latte dan sebotol air mineral. Itu sudah yang paling murah. Lumayan untuk mengganjal perut yang sudah perih kelaparan sejak di bandara Soeta kemarin.

Selesai mengisi perut, tempat berikut yang menjadi incaran adalah toilet. Aku perlu cuci muka, sikat gigi dan membubuhkan bedak ke wajah. Menutupi keletihan dan lecek-lecek tampang yang belum mandi. Tersiram air, wajahku agak tertolong dari kesan lelah.

Saatnya berkeliling melihat-lihat suasana bandara sambil menunggu jadwal check in ke pesawat yang akan menerbangkan aku ke Sao Paulo. Saat sarapan pagi tadi aku sempat mencuri waktu untuk mengisi ulang baterai Blackberry yang sempat ludes. Begitu terisi 3/4 penuh, aku mengambil beberapa gambar untuk dokumentasi pribadi.


No comments:

Post a Comment

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com