Berangkat Hyuuuuk

Left to Right: Baby, Rachel, Kartini, Thaw | Photo: RD Marte




Waktu keberangkatan kian mendekat. Aku, Baby dan Dalish beranjak meninggalkan resto menuju ruang tunggu. Saat menuruni tangga, Rachel berteriak menyapa kami dari lantai atas. Oups. Sudah tiba juga rombongan mereka. Rachel, Thaw, Khartini, Rose, RD, Moi Lee dan Malu.



Kami sempat kuatir kalau mereka bakal tertahan di pemeriksaan imigrasi karena memutuskan berangkat lebih siang dari Shanghai Mansion Hotel. But finally, here we are.

Me | Photo: RD Marte
Upayaku menemukan tempat battery charging tidak berhasil. Beberapa colokan listrk yang tersedia di seputar ruang tunggu ternyata tak berfungsi. Sedangkan Blackberry ku sedang dalam keadaan sekarat. Ya sudahlah.

RD berkeliling memotret kami satu persatu. Walaupun kesal memikirkan colokan listrik. Aku tetap berpose. Zhlaaap.

Kami mulai dipanggil untuk memasuki pesawat. Hyeey, akhirnya setelah menanti sekian lama. Pesawat baling-baling ATR 72-500 milik Lao Airlines menanti kami di landasan.

Beberapa kawan kasak kusuk mengkuatirkan kenyamanan menggunakan pesawat baling-baling. Aku sendiri santai. ATR 72-500 cukup stabil dan sering aku gunakan bolak balik Semarang - Denpasar.

Logo Lao Airlines lucu juga. Bunga Kamboja. Dan warna-nya jreng-jreng. Kyuut. Sebelum memasuki pesawat aku sempat memotret untuk oleh-oleh ke kalian.

Laos Airlines | Photo: perempuancahaya
Aku, Baby, Dalish, Rose dan Khartini menempati bagian ekor pesawat. Bercanda-canda kami meng-klaim wilayah tersebut sebagai kelas bisnis. Dibuktikan dengan adanya perbedaan warna kursi pesawat dan pemisah berupa tirai, yang aku sendiri juga heran apa fungsinya. :)

Aku duduk bersebelahan dengan Dalish. Sambil pesawat mengudara, aku membolak-balik majalah wisata Laos. Baru kali ini aku berkesempatan menyimak situs-situs wisata andalan Luang Prabang. Ternyata didominasi oleh wisata gajah dan air terjun. Aku mengagumi keaslian alam Luang Prabang dalam foto-foto tersebut.

Me, Dalish | Photo: RD Marte

Pramugari mulai membagikan kotak-kotak berisi makanan ringan. Isinya sandwich, yang dari bentuknya membuat aku ragu untuk memakannya. Satu kotak khusus menerakan nama Khartini. Dia memesan khusus makanan halal.

Dengan antusiasme tinggi, Khartini membuka kotak makanan yang diperuntukkan khusus untuknya. Sementara Baby yang duduk disamping Khartini memanjangkan leher melongok isi kotak. Look what they found out:

The Complaining Passengers | Photo: RD Marte

Beberapa potong jambu bangkok dan apel. Kami semua tertawa sampai perut melintir. Khartini memasang muka judes dan mengomentari bagaimana buruknya Lao Airlines menterjemahkan ' Halal Food '. Tapi rasa sebalnya terkikis oleh bahana cekikikan kami. Mau tak mau dikunyahnya juga potongan-potongan jambu dan apel tadi.

Between Bangkok-Luang Prabang, September 23, 2012

No comments:

Post a Comment

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com