Pameran Kaleng Djadoel: Lawas itu Indah



Arlojiku menunjukkan pukul 16.30. Setengah jam lagi pameran kaleng djadoel di pelataran Siwil Art -Kota Lama Semarang bakal dibubarkan. Haduuh, ini semua gara-gara lupa mengisi ulang baterai kamera. Alhasil, aku memutuskan untuk pulang ke rumah setelah siang tadi sudah sempat menelisik lokasi pameran kaleng djadoel selintas lalu. Ketika kembali lagi ke Siwil Art, aku hanya punya sisa waktu 30 menit. Cukuplah untuk menikmati sekali lagi, koleksi mainan, peralatan makan, kemasan cerutu dan berbagai peranti lain, yang semuanya berbahan kaleng.

Pameran kaleng djadoel merupakan satu dari rangkaian kegiatan yang akan digelar secara rutin di kawasan kota lama untuk menghidupkan kegiatan seni dan budaya. Kegiatan ini digagas oleh Oude Stad Art & Culture (OASE), komunitas pemerhati cagar budaya bangunan kota kuno Semarang.


Mobil-mobilan dan bis mainan kaleng populer di masa kecilku, dan aku baru sadar, jarang sekali mainan kaleng jadi kawan bermain anak-anak sekarang. Jarang juga produsen mainan membuatnya, kecuali setahun sekali saat acara dugderan di Semarang, disitu berbagai macam mainan kaleng dijual.

Droste merk coklat buatan Belanda. Kemasan kaleng putih biru merah ini entah produksi tahun berapa, yang jelas sudah jadi peninggalan sejarah karena kemasan Droste terkini tidak lagi menampilkan nona muda berbaju tradisional Belanda.

Ini kotak cerutu Fiat Ritmeester, isi sepuluh produksi sekitar tahun 1950. Di situs ebay, kotak kaleng yang sama ditawarkan dengan harga 42.98 USD. Di pameran kaleng djadoel, koleksi milik Joko dan Angga yang berdomisili di wilayah Tlogosari Semarang ini bisa ditebus dengan bandrol 200 ribu rupiah.


Kotak cerutu senoritas Willem II buatan Belanda, dapat memuat 10 batang cerutu berukuran 125 x 110 x 15 mm. Koleksi ini tidak dijual.                       


Pesawat kaleng Boeing 747 ini menarik perhatianku. Ukurannya cukup besar, dan karat yang melapisi tubuh kalengnya menunjukkan usia yang cukup uzur.



Miniatur penjual es krim termasuk dari koleksi mainan kaleng yang ditawarkan untuk dijual, selain itu ada kodok kaleng mainan yang dijajar dalam nampan kaleng.


Sementara mobil kaleng hijau ini berukuran cukup besar untuk dinaiki anak-anak. Sayang sekali kondisinya kurang terawat sehingga hanya dimanfaatkan sebagai pemanis pameran sekaligus penutup lubang di trotoar jalan.

Ketika lapak pameran kaleng akhirnya mulai dikemasi, aku sudah tuntas mengambil foto-foto berbagai koleksi kaleng. Aku berharap banyak, kota lama bakal memunculkan berbagai kegiatan di kemudian hari.


Semarang, January 6, 2013

No comments:

Post a Comment

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com