The Globe Through My Eyes
perempuan cahaya's traveloque
Golden Gate Bridge dari Dekat
Singa Laut, Penghuni Pier 39
Fishermen's Wharf hanya terletak beberapa blok dari hotel tempat aku menginap. Tetapi jalanan yang berbukit-bukit plus udara tipis membuat aku memutuskan tetap naik taksi untuk mencapainya. Baru beberapa menit, hingar bingar suasana dermaga sudah nampak.
Aku membaur di keramaian sambil berusaha memetakan apa-apa yang menarik untuk dilihat. Salah satu spot menarik adalah dermaga 39 atau Pier 39 tempat para singa laut bersantai.
Kisah rincinya, ada di kolom sebelah. Tunggu ya.
Nongkrong di Nana, "Kawasan Lampu Merah" di Pusat Bangkok
Nana! Akhirnya ke Nana. Bolak-balik menyambangi Bangkok, baru kali ini akhirnya bisa rame-rame ke Nana. Thanks to Nicha, anak Pattaya yang berdomisili di Bangkok. Nicha si baik hati dan hobi nyicip 'koktil' ini semangat banget ngajak kita jalan. Ini tempat favorit Nicha untuk minum plus mantengin live music. Malam ini seru banget. Nanti ya cerita panjangnya...
Perkuwehan "Bah Bayi" Semarang, Melongok Kesibukan Menjelang Imlek
Beliau berencana mengambil kue pesanan untuk sembahyang esok hari di sebuah toko kue khusus pembuat kue tradisional tionghoa untuk keperluan sembahyang. Kata Oom, letaknya tidak terlalu jauh dari toko tembakau, siapa tahu aku berminat ikut melongok kesana. Tanpa ba bi bu, bergegas aku menyambar tas dan segera mengikuti langkah Oom dan Kunyeng menuju toko kue.
Pameran Kaleng Djadoel: Lawas itu Indah
Arlojiku menunjukkan pukul 16.30. Setengah jam lagi pameran kaleng djadoel di pelataran Siwil Art -Kota Lama Semarang bakal dibubarkan. Haduuh, ini semua gara-gara lupa mengisi ulang baterai kamera. Alhasil, aku memutuskan untuk pulang ke rumah setelah siang tadi sudah sempat menelisik lokasi pameran kaleng djadoel selintas lalu. Ketika kembali lagi ke Siwil Art, aku hanya punya sisa waktu 30 menit. Cukuplah untuk menikmati sekali lagi, koleksi mainan, peralatan makan, kemasan cerutu dan berbagai peranti lain, yang semuanya berbahan kaleng.
Kopi Bali Gajahmada, Menyesap Kopi Legenda
Taste the Legend, Kopi Bali House | photo: perempuancahaya |
Dahulu, Jl. Gajahmada yang mayoritas ditinggali warga Tionghoa di Denpasar memiliki ciri-ciri bangunan khas China. Tetapi seiring berubahnya kebijakan tata kota, para pemilik toko dan rumah diminta untuk menyesuaikan desain bangunan menjadi bernuansa Bali. Jadilah pecinan berwajah Bali. Sisa-sisa bentuk bangunan khas China bisa didapati pada bentuk atap tampak samping pada beberapa bangunan.
Murni's Warung Ubud Bali: Ya Makan, Ya Ngadem
Bangkok Salad, Murni's Warung | photo : © perempuancahaya 2012 |
DOG Room
Ancient Luang Prabang Hotel | Photo: © perempuancahaya 2012 |
Jalanan berkelok-kelok. Serasa mengalami deja vu. Antara merasa berada di Goa-India, bercampur dengan perasaan berada di pelosok Magelang. Ah, benar-benar tak tahu ini seperti dimana. Pohon-pohon pinus yang seragam. Perbukitan. Mirip jalan pegunungan menuju puncak Merapi juga.
Luang Prabang Airport
Setelah menahankan rasa terbakar sambil tersenyum-senyum sok sumringah di terik matahari Luang Prabang, bergegas aku melangkah cepat mendekati pintu kedatangan bandara mungil ini. Mataku disambut oleh pemandangan unik. Jajaran kubikel kayu berplitur, dimana petugas imigrasi berseragam hijau menanti kami mengantri.
First Footsteps in Luang Prabang
Luang Prabang, Mekong River | Photo: Stella Boyland, Flickr | j |
Berangkat Hyuuuuk
Left to Right: Baby, Rachel, Kartini, Thaw | Photo: RD Marte |
Waktu keberangkatan kian mendekat. Aku, Baby dan Dalish beranjak meninggalkan resto menuju ruang tunggu. Saat menuruni tangga, Rachel berteriak menyapa kami dari lantai atas. Oups. Sudah tiba juga rombongan mereka. Rachel, Thaw, Khartini, Rose, RD, Moi Lee dan Malu.
Minggu Pagi di Suvarnnabhumi Airport
Tom Yam Kung | Photo: perempuancahaya |
Labels:
Airport,
Bangkok,
Kuliner,
South East Asia,
Suvarnnabhumi Airport,
Thailand
Selamat Tinggal Shanghai Mansion
Luang Prabang, Mutiara di Tepian Mekong
Luang Prabang | Photo: Alfred Molon |
Jujurnya, aku belum punya gambaran, seperti apa Lao, apalagi Luang Prabang. Tapi namanya saja sudah menarik hati untuk segera ditelaah. Bergegas aku mengetik Luang Prabang di kolom google searching engine. Wikipedia menerangkan, kota ini termasuk satu diantara situs warisan budaya dunia versi UNESCO. Kian menggebu niatan hati untuk menjawab ya pada panitia penyelenggara pertemuan.
Es Krim Apel Malang di Budapest
Es Krim Rasa Apel Malang, Budapest | Photo: © perempuancahaya 2012 |
Subscribe to:
Posts (Atom)